PUDING COKLAT

0 komentar

Tips Cara Membuat Puding Coklat 


Puding lembut dan menyenangkan yang cocok dinikmati bersama keluarga dan para sahabat..
ENJOY IT !!





Bahan puding coklat

  • 2 box agar-agar putih, merk yang anda suka tentunya
  • 250 gram coklat, lebih bagus coklat blok, serut coklat nya dan biarkan meleleh
  • 250 gram gula pasir
  • 1 lt sus, yang ini susu murni ya
  • 500 cc double cream atau anda juga dapat menggunakan Creamer cap kembang
  • 25 gram coklat bubuk kemudian  encerkan dengan air panas secukupnya
  • Vanili sesuai selera

Bahan tambahan puding coklat optional
  • 800 cc susu sama ini juga susu murni
  • 100 gram gula pasir
  • 1 buah telur ambil kuningnya
  • Vanili sesuai selera

Cara membuat puding coklat
  • Campurkan semua bahan puding coklat semua bahan kecuali double cream menjadi satu
  • Panaskan diatas api sedang. Terus aduk sampai mendidih
  • Tuangkan double cream saat adonan sudah mendidih sambil adonan diaduk terus, aduk sampai rata, angkat dari api.
  • Dinginkan sampai uapnya mengilang jangan sampai beku
  • Tuang dalam cetakan.

Cara membuat vla puding :
  • Kocok kuning telur
  • Campurkan bahan tanbahan puding,  susu, gula dan vanili, Panaskan dengan api sedang sambil diaduk sampai mendidih
  • Kemudian tuangkan dua sendok sayur susu ke dalam kocokan telur, campurkan sampai rata setelah itu masukan adonan telur ke dalam susu yang mendidih terus aduk sebentar diatas api.
  • Selanjutnya angkat dari atas api terus aduk fla sampai agak dingin ini supaya Vla jangan pecah.

Source : www.gusbud.web.id

PUDDING BUAH

0 komentar
Ini sih artikel iseng aja yang aku buat…
Aku tuh suka banget yang namanya pudding..nyenengin gitu rasanya.. :D
Karena aku suka itu, aku jadi terdorong buat belajar gimana caranya bikin pudding..
Yaah..awalnya sih bikin yang gampang-gampang aja. Waktu itu pacarku ulang tahun dan aku punya niat buat bikinin dia pudding hasil buatanku sendiri. Resep ini sebenernya aku dapetin dari hasil searching di internet. Dan aku langsung mencobanya. Dan hasilnya…pacarku sukaaa…yeeeee :D
Sejak itu aku jadi seneng bikin pudding. Makan pudding dengan hasil sendiri rasanya tuh lebih nikmat.. hehe..
Makanya buat kalian yang suka makan pudding ayo dong sekali-kali nyoba buat bikin sendiri. Ini aku ada resep yang waktu itu aku ambil dari internet. Dicoba yaa..
Gampang kok..
ENJOY IT !!


                      PUDDING BUAH





Bahan A:
-          Agar-agar merah 1 bks
-          Buah Leci 1 kaleng, ditiriskan dan air lecinya untuk campuran puding nanti.
-          Air 200 ml
-          Gula pasir 150 gr
-          Vanila bubuk 1 sendok teh

Bahan B:
-          Agar-agar warna putih 2 bungkus
-          Susu cair 600 ml 
-          Gula pasir 150 gr
-          Selai stroberi 2 sdm
-          Apel Malang 100 gr
-          Pepaya 100 gr
-          Pisang Ambon 1 buah (bisa diganti kalau misalkan nggak suka)
-          Air jeruk nipis 1 sdm

Cara Membuatnya:
  1. Loyang disiapkan untuk puding yang bentuk cincin berukuran 2 liter, lalu dibasahi dengan air.
  2. Bahan A: agar-agar dicampur dengan air buah leci, air, gula pasir, dan vanila bubuk, kemudian aduk rata sampai mendidih dan angkat.
  3. Buah leci disusun diatas loyang lalu adonan agar-agar tadi dituangkan diatasnya secara perlahan-lahan dan diamkan hingga mengeras.
  4. Bahan B: buah apel, pepaya dan pisang ambon dihaluskan sambil ditambahkan jeruk nipis, aduk rata. Campur agar-agar putih dengan susu cair dan selai stroberi, aduk rata, masak hingga mendidih, tambahkan jus buah, aduk rata, angkat dan tuangkan ke dalam loyang, hilangkan uap panasnya dan simpan dalam lemari pendingin.
  5. Dan siap untuk disajikan dalam keadaan dingin.

Marketing Mix

0 komentar
PENDAHULUAN

Pemasaran (Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep 

. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

A. Pengertian Bauran Pemasaran
    Philip Kotler dan Geri Amstrong (2001 : 23) tentang bauran pemasaran adalah: saluran pemasaran dapat dipandangan sebagai sistem penyerahan nilai pelanggan dimana masing-masing anggota saluran menambah nilai bagi pelanggan.
Oleh karena itu mendesain saluran distribusi dengan menemukan nilai apa yang diinginkan oleh berbagai segmen sasaran dari saluran distribusi.
Salah satu strategi utama dalam menentukan keberhasilan mencapai tujuan kegiatan pemasaran perusahaan adalah penentuan marketing mixnya. Penentuan ini secara lansung berhubungan dengan langkah operasi perusahaan didalam pelaksanaan kegiatan berhubungan dengan langkah operasi. Sehingga apabila marketing mix yang ditetapkan perusahaan tersebut akan mengalami kegagalan dalam nencapai tujuan operasinya
Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian marketing mix.
Marketing menurut Drs. Siswanti Sutojo (1993 : 13) adalah
Bermacam kebijaksanaan pemasaran yang digunakan untuk mencapai pembeli sasaran secara ringkas dapat digolongkan menjadi 4 yaitu kebijaksanaan:
1.    Produk
2.    Harga
3.    Distribusi
4.    Promosi

B. Komponen Marketing Mix
1.    Produk
    Produk secara singkat menurut Philip Kotler “Dasar-dasar Pemasaran” (1989:89) dapat didefinisikan sebagai berikut:   
    “Produk adalah apa yang diapat ditawarkan daidalam pasar untuk dipertahankan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memusaskan keinginan atau kebutuhan termasuk didalam adalah objek fisik, jasa, orang, tempat organisasi dan gagasan.”
Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud produk adalah suatu yang berwujud maupun sesuatu yang tidak berwujud yang lazim disebut jasa. Dari definisi diatas terkandung tiga makna yang perlu dibedakan:
1.    Produk ini yang merupakan manfaat yang dicari oleh pembeli.
2.    Produk formal yaitu obyek fisik yang ditawarkan seperti : kemasan, merek, mutu
3.    Produk yang disempurnakan yaitu mencakup keseluruhan manfaat yang diberikan oleh produk formal.
Dari ketiga makna produk, menumbulkan gagasan bagi pemasar selalu mempertimbangkan konsumsi konsumen yaitu bagaimana cara seseorang membeli, bukan semata-mata dipengaruhi oleh manfaat yang dicai, melainkan dipengaruhi oleh faktor –faktor lain yang menyertai barang yang bersangkutan.
Maka dari itu produk digolongkan menjadi:
1.    Penggolongan menurut tujuan pemakainya
a.    Barang konsumsi
Barang konsumsi yaitu barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsikan, jadi barang ini untuk dikonsumsikan sendiri dan tidak digunakan untuk proses produksi. Barang konsumsi dapat dibedakan menjadi:
-    Barang konvenien, yaitu barang yang mudah dipakai pembeliannya dapat disembarang tempat dan pada setiap waktu.
-    Barang shopping, adalah barang yang harus dibeli dengan mencari terlebih dahulu dan didalam pembeliannya harus dipertimbangkan secara matang.
-    Barang special adalah barang yang mempynyai ciri khas dan hanya dapat dibeli ditempat tertentu saja, untuk memperolehnya konsumen harus mengeluarkan pengorbanan yang sangat besar
b.    Barang industri
Adalah yang dibeli untuk menghasilkan barang lain atau untuk menyelenggarakan suatu usaha.
2. Penggolongan menurut tingkat konsumsi dan konkret tidaknya suatu barang
a.    Barang tahan lama
Adalah barang konkret yang dapat digunakan dalam jangka waktu tertentu
b.    Barang tidak tahan lama
Adalah barang konkret yang habis dikonsumsikan setelah digunakan sekali atau beberapa kali
c.    Jasa
Adalah kegiatan, kegunaan atau kepuasan yang dijual berdasarkan.
    Berdasarkan uraian diatas maka produk yang dihasilkan home industri adalah barang konsumsi.


2.    Kebijakan Harga
    Dalam penetapan harga jual, perusahaan harus memperhatikan berbagai pihak antara lain para konsumen akhir, para penyalur, saingan, para suplier, bahan, dana, tenaga kerja dan para manager perusahaan yang bersangkutan.
Segala keputusan yang berhubungan dengan harga akan sangat mempengaruhi beberapa aspek kegiatan perusahaan, baik menyangkut kegiatan penjualan maupun aspek keuntungan yang mau dicapai oleh perusahaan.
Dengan demikian semua keputusan yang berkaitan dengan harga hendaknya harus dipertimbangkan secara sungguh-sungguh dan mendalam serta memperhatikan aspek intern dan ekstern perusahaan.
Marius P Angipora (1998 : 186) mendefinisikan kebijakan harga sebagai berikut:
Tuntutan atau pedoman managerial yang akan diperlukan untuk membuat keputusan-keputusan dimasa yang akan datang bila mana situasi menuntutnya.
Dengan deikian sebuah kebijakan dapat menjadi suatu tindakan konkrit yang secara rutin diikuti bila mana sebuah situasi taktis atau strategis tertentu menuntutnya.
Apabila produk dipresepsikan berkualitas tinggi dan manfaatnya dianggap banyak, maka harga akan dinilai murah. Tetapi apabila presepsi konsumen terhadap kualitas rendah dan manfaatnya dianggap kurang, maka harga umumnya dianggap mahal, dengan dasar pemikiran yang demikian.
Harga bisa juga didefinisikan suatu takaran perbandingan antara pengorbanan dan manfaat dalam pikiran (asumsi konsumen). Untuk mencapai keunggulan dalam harga, menurut Michael Treacy, diperlukan keunggulan operasional (operational exelence) dengan keunggulan operasional akan memberikan perpaduan kualitas, harga dan kemudahan dalam membeli (Michael Treacy & Fred Wiessema, Op Cit 22)
Dengan keunggulan dalam pelaksanaan operasi perusahaan, maka perushaan akan dapat menekan biaya produksi. Dengan demikian harga jual dapa ditekan lebih rendah lagi.
Namun presepsi konsumen tidak secara mutlak mampu membuat konsumen mengabaikan harga. Sebab konsumen pada umumnya memiliki suatu acuan dalam menilai harga. Acuan atau dasar yang sering dijadikan konsumen dalam menilai harga adalah:
a.    Harga produk lain.
b.    Perubahan waktu pembelian
c.    Lingkungan pembelian
Selain hal penetapkan harga diatas , Perusahaan juga dapat  menggunakan cara dengan melakukan  pendekatan penetapan harga secara umum yang meliputi satu atau lebih diantara tiga perangkat perimbangan berikut ini yakni:
1. Cost-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya)
(a) Cost-Plus-Pricing (Penetapan harga biaya plus)
Metode ini merupakan metode penelitian harga yang paling sederhana, dimana metode ini menambah standar mark-up terhadap biaya produk.
(b) Break Even Analysis and Target Profit Pricing (Analisis peluang pokok dan penetapan harga laba sasaran).
Suatu metode yang digunakan perusahaan untuk menetapkan harga apakah akan break even atau membuat target laba yang akan dicari.
2. Value-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan nilai)
Metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya penjualan) untuk menetapkan suatu harga.
3. Competition-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan persaingan)
(a) Going-rate Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku)
Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaannya. Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan pesaing utamanya.
(b) Scaled-Bid Pricing (Penetapan harga penawaran tertutup)
Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan perusahaan.


3. Distribusi
    Setelah barang selesai dibuat dan siap untuk dipasarkan, tahap berikutnya dalam proses pemasaran adalah menentukan metode dan rute yang akan dipakai untuk menyalurkan barang tersebut kepasar. Hal ini menyangkut strategi penyaluran dan termasuk didalam pemiilihan penyaluran distribusi.
Secara singkat saluran distribusi menurut Drs. Basu Swasta (1990) tersebut dapat didefinisikan sebagai saluran distribusi untuk suatu barang adalah:
“Saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri”
Willian J. Stanto (1986 : 81) membagi gambaran umum mengenai saluran distribusi yang paling banyak digunakan untuk barang hasil produksi buat konsumen atau pemakai industri antara lain:
a.    Distribusi barang-barang konsumen
1.    Produsen. .... Konsumen
Merupakan saluran distribusi paling pendek dan sederhana untuk arang konsumen tanpa campur tangan perantara
2.    Produsen ... Pengecer ... Konsumen
Dalam saluran distribusi ini, perusahaan pengecer besar membeli lansung dari produsen industri
3.    Produsen ... Pedagang besar ...  Pengecer ... Konsumen
Disebut juga saluran tradisional karna beribu-ribu pengecer kecil dan produsen industri kecil menganggap saluran ini sebagai saluran paling ekonomis.
4.    Produsen ... Agen ... Pengecer ... Konsumen
Dari pada menggunakan pedagang pasar, produsen banyak menggunakan agen, makelar atau agen perantara lain untuk mencapai pasar eceran, khususnya perusahaan besar pengecer
5.    Produsen ... Agen ... Pedagang besar ... Pengecer ... Konsumen
Untuk dapat mencapai pengeceran kecil, produsen juga menggunakan perantara yang menghubungi pasar besar yang menjual kepada pengecer kecil.
b.    Distribusi barang industri
1.    Produsen ... Pemakai Industri
Hubungan lansung ini menyalurkan produksi industri dengan nilai dolar lebih besar dibandingkan dengan saluran distribusi lain
2.    Produsen ... Distributor Industri .. Pemakai
Produsen peralatan assesoris kecil kerap kali memasuki pasaran mereka
3.    Produsen ... Agen ... Pemakai
Perusahaan yang hendak memasarkan produk baru atau hendak memasuki pasaran baru lebih suka menggunakan agen dari pada tenaga penjual
4.    Produsen ... Agen .. Distributor Industri .. Pemakai
Cara ini dipakai dalam keadan produsen tidak menjual maupun menjual lewat agen lansung kepada pemakai industri.

4.     Promosi
    Luas ruang lingkup kegiatan promosi dipengaruhi oleh macam-macam kegiatan yang dipergunakan. Dan kegiatan promosi dari perusahaan saingan merupakan faktor lain yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan dalam memasarkan produknya.
    Promosu menurut Basu Swaswa Dh Op. Cit (273) adalah:
    “Arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisai kepada tindakan untuk menciptakan pertukaran dalam pemasaran.”
    Philip Kotler “Manajemen Pemasaran Analisis” (1983 : 177) membagi kegiatan promosi kedalam beberapa element, antara lain:
a.    Periklanan
Yaitu setiap penyajian yang bukan dengan orang pribadi dan promosi, ide-ide, barang atau jasa dengan pembayaran oleh suatu sponsor tertentu. Adapun fungsi-fungsi periklanan adalah sebagai berikut:
-    Memberikan informasi.
-    Membujuk atau mempengaruhi
-    Menciptakan kesan (image)
-    Memuaskan keinginan
-    Periklanan merupakan alat komunikasi
b.    Penjualan pribadi (pesonal selling)
Yaitu penyajian yang secara lisan dalam percakapan bersama calon pembeli dengan tujuan melaksanakan jual beli.


Fungsi dari tenaga penjualan adalah:
-    Mengadakan analisa pasar
-    Menentukan komunikasi
-    Memajukan langganan
-    Memperhatikan langganan
-    Mengatasi masalah
-    Mengatur waktu
-    Mengalokasi sumber-sumber
-    Meningkatkan kemampuan diri
c.    Promosi dagang
Yaitu ransangan (stimulation) jangka pendek untuk mendorong jual beli suatu barang atau jasa.
-    Pembelian contoh (product sampling)
-    Kupon atau nota
-    Hadiah
-    Kupon berhadiah
-    Undian

d.    Publisitas
Yaitu penggairahan bukan bribadi untuk meransang permintaan terhadap suatu barang atau jasa, atau suatu unit niaga dengan menanam berita dengan sifat komersil dalam suatu media penerbitan atau untuk memperoleh penyajian baik dalam siaran radio, TV, atau dipentas tanpa lansung dibayar oleh seorang sponsor.
   

    Sofyan Assauri memandang tentang sifat - sifat yang terdapat pada publisitas dalam buku “Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi (260) adalah :
1.    Tingkat kebenaran atau  kepercayaan yang tinggi
Pemberian publisitasyang diberikan pada masyarakat dianggap sebagai suatu yang benar atau lebih dipercaya daripada bila berita tersebut dikeluarkan dengan sponsor daripenjualan sebagai bertanya tidak memihak.
2.    Mendramatisir
Sepersi advantasi, publisitas juga mempunyai kemampuan untuk menggambar produk atau jasa perusahaan dalam bentuk cerita yang jelas. Oleh karena itu perusahaan harus dapat berusaha mempengaruhi para konsumen untuk dapat menciptakan permintaan atau produknya, yang merupakan salah satu bauran pemasaran secara keseluruhan dan dikendalikan dengan baik akan dapat meningkatkan penjualan dan market share.
 


sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran
http://serba-serbi-edukasi.blogspot.com/2010/11/makalah-bauran-pemasaran-marketing-mix